Mimpilah setinggi-tingginya, jika kamu terjatuh berarti turumu kurang nengah.(anonymous)
Begitu juga dengan mimpi bisa berkunjung ke masjid yang begitu ngehits di sosial media. Apalagi dengan sentuhan manajemen sang peracik kata, ustadz idola-Salim A.Fillah. Membuat diri ini begitu penasarannya tingkat dewa. Hingga jika ada yg sebut kata Jogja selalu saja bayangan tentang mimpi berkunjung ke masjid Jogokariyan selalu terbersit begitu saja. Jogja berarti: masjid jogokariyan dan Ust. Salim A. Fillah.
Dan...
Hari itu mimpi itu seolah nyata. Es beras kencur yang disodorkan ibunda mendadak tak hanya menjadi pelega dahaga tetapi tetiba saya baru tersadar jika yang ada di genggaman tinggal plastik dan sedotan. Baru tersadar saat ibunda membayar beberapa rupiah untuk pengemudi grap, sambil kucek mata, tepuk-tepuk pipi. Dan ternyata benar saja, saya tidak sedang bermimpi: saya sudah berada di depan masjidnya. Masya Allah...
Terlantun doa untuk mimpi yang sudah lama terpendam: semoga Allah segera beri kesempatan untuk singgah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi...aamiin...
Wallahu a'lam bishowab...
Jogja kota kenangan, 20 Desember 2017
0 komentar:
Posting Komentar